Penjelasan penyakit tumor kanker payudara

         Bedah Tumor Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan salah satu kanker salah satu kanker yang terbanyak di temuakan diindonesia.biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak di kuadranliteral atas.
Etiologi
Etiologi kanker peyudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu:
Umur >30
Melahirkan anak pertama pada usia > 35 tahun
Tidak kawin dan nulipara
Usia menars < 12 tahun
Usia menopause > 55 tahun
Pernah mengalami infeksi, terutama, atau operasi tumor jinak payudara
Terapi hormonal lama
Mempunyai kanker payudara konstralateral
Pernah menjalani operasi ginekologis misalanya tumor ovarium
Ada riwayat keluarga dengan kanker payudara pada ibu, saudara perempuan ibu, saudara perempuan,adik/kakak.
Konstrasepsi oral pada pasien tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik yang ganas

Manifestasi klinis
Pasien biasanya datang dengan keluluhan benjolan/massa di parayudara, rasa sakit, keluar cairan dari puting susu, timbulnya kelainan kulit (dimpling, kemerahan, ulserasi, peaud’orange), pembesaran kelenjar getah bening, atau tanda metastasis jauh. Setiap kelainan pada payudara harus dipikirkan ganas sebelum dibuktikan tidak.
Dalam anamisme juga dinyatakan adanya faktor-faktor resiko pada pasien, dan pengaruh siklus haid terhadap keluahan atau perubahan ukuran tumor.
Untuk meminimalkan pengaruh hormon esterogen dan progesteron, sebaiknya pemeriksaan dilakukan kurang lebih 1 minggu dihitung dari hari pertama haid. Teknik pemeriksaan fisis adalah sebagai berikut :
1. Posisi duduk
Lakukan inspeksi pada pasien dengan posisi tangan jatuh bebas ke samping dan pemeriksaan berdiri di depan dalam posisi lebih kurang sama tinggi. Perhatikan keadaan payudara ke kiri dan kanan, simetris/tidak,adakah kelainan papila, letak dan bentuknya.retraksi puting susu, kelainan kulit berupa peau d’orange,dimpling, ulserasi atau tanda-tanda radang. Lakukan juga dalam keadaan kedua lengan diangkat ke atas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di bawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal, dimpling dan lain-lain.
2. Posisi berbaring
Sebaliknya dengan punggunag diganjal bantal, lakuakn palpasi mulai dari kranial setinggi iga ke-2 samapai distal setinggi iga ke-6, serta daerah subaerolar dan papila atau dilakukan secara sentrifugal, terakhir dilakukan penekanan daerah papila untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.
Tetapkan kaadaan tumornya, yaitu lokasi tumor berdasarkan kuadraannya,ukuran ,konsistensi,batas tegas/tidak,dan mobilitas terhadap kulit, otot pektoralis, atau dinding dada.
3. Pemeriksaan KGB regional di daerah
a. aksila, yang ditentukan kelompok kelenjar:
Mamaria eksterna dianterior , dibawah tepi otot pektoralis.
Subskapularis di posterior aksila.
Sentral di pusat aksila.
Apikal di ujung atas fasia aksilaris.
b. supra dan infraklavikula, serta KBG leher utama.
4. Organ lain yang diperiksaan untuk melihat adanya metastasis yaitu hepar,lien, tulang belakang, dan paru. Metastsis jauh dapat bergejala sebagai berikut :
Otak : nyeri kepala, mual, muntah, epilepsi,ataksia,paresis,paralisis
Paru : efusi, sesak napas
Hati : kadang tanpa gejala, massa ikterus obstruksi.
Tulang : nyeri, patah tulang.

Pemeriksaan penunjang
Dapat dilakukan pemeriksaan ultasonografi (USG)payudara, mammografi, dan aspirasi jarum halus (FNAB) untuk menunjang diagnosis. Untuk menentukan metastasis dapat dilakukan foto toraks,bone survey,USG abdomen/hepar.
Pemeriksaan USG hanya dapat membedakan lesi/tumor yang solid dan kistik.pemeriksaan mammografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibroglandular yang relatif lebih sedikit.pada mammografi,keganasaan dapat memberiakn tanda-tanda primer dan skunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif,cometsign (stelata),adanya perbedaan yang nyata antara ukuran klinis dan radiologis, adanya mikrokalsifikasi,adanya spikulae, dan distorsi pada struktur arsitekture payudara.tanda sekunder berupa retraksi, penebalan kulit  bertambahna vaskularisasi, perubahan posisi papila dan areola, adanya bridge of tumor, keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglandular tidak teratur ,infiltrasi dalam jaringan lunak dibelakang mamma, dan adanya metastasis ke kelenajr (gambaran ini tidak khas).pemeriksaan gabungan USG dan mammografi memberikan ketepatan diagnostik yang lebih tinggi.

Diagnosis
Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologis yang dilakukan dengan:
1. biopsi eksisi, dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan
    tumor beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya bila tumor < 5 cm
2. biopsi insisi, dengan mengangkat sebagian jaringan tumor dan sedikit jaringan sehat,
    Dilakukan untuk tumor-tumor yang inoperabel atau lebih besar dari 5 cm.

Stadium kanker payudara
Stadium I : tumor terbatas pada payudara  dengan ukuran < 2 cm .
Stadium II : tumor dengan diameter < 2 cm dengan metastasis aksila atau tumor dengan diameter 2-5 cm dengan /tanpa  metastasis aksila.
Stadium IIIa: tumor dengan  diameter > 5 cm tapi masih bebas dari jaringan sekitarnnya dengan/tanpa metastasis aksila yang masih bebas satu sama lain,atau tumor dengan metastasis aksila yang melekat.
Stadium IIIb : tumor dengan metastatis infra atau supraklavikula atau tumor yang lebih menginfilterasi kulit atau dinding toraks.
Stadium IV: tumor yang telah mengadakan metastasis jauh.

Comments