Penjelasan Penyakit AIDS

                                     AIDS

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunya sitem kekebalan tubuh secara bertahap yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Penyakit ini dicirikan dengan timbulnys berbagai penyakit infeksi bakteri,jamur,parasit, dan virus yang bersifat oportunikstik atau keganasan seperti sarkoma kaposi dan limfoma primer diotak. Dengan ditegakkanya penyakit-penyakit tersebut, meskipun hasil pemeriksaan laboratorium untuk infeksi HIV belum dilakukan atau tidak dapat di ambil kesimpulan, maka diagnosis AIDS telah dapat ditegakkan.
HIV merupakan retrovirus penyebab penyakit defiensi imun ini.HIV ditemukan oleh montagnier dkk pada tahun 1983.HIV masuk tubuh manusia terutama melalui darah, semen, dan sekret vagina serta tranmisi dari ibu ke anak.tiga cara penularan HIV adalah sebagai berikut:
1. Hubungan seksual, baik secara vagina, oral, maupun anal dengan seorang pengidap.
2. Kontak langsung dengan darah, produk darah, jarum suntik. Tranfusi darah/produk darah yang tercemar mempunyai resiko sampai > 90%, ditemukan 3-5% total kasus sedunia.pemakaian jarum suntik tidak steril atau pemakaian bersama jarum suntik dan spuitnya pada pecandu narkotika beresiko 0,5-1%, ditemukan 5-10% total kasus sedunia.penuran melalui kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan mempunyai resiko 0,5% dan mencangkup < 0,1% totsl kasus sedunia.
3. Tranmisi secara vertikal dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya melalui plasenta .resiko penularan dengan cara ini 25-40% dan terdapat < 0,1% total kasus sedunia.
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis laboratorium dapat dilakukan 2 cara yaitu
1. Cara langsung, yaitu isolasi virus dari sempel. Umunya denagn menggunakan mikroskop elektron dan deteksi antigen virus. Salah satu cara deteksi antigen virus adalah dengan polymerase chain reaction (PCR). Penggunaan PCR antar lain untuk :
Tes HIV pada bayi karena zat anti dari ibu masih ada pada bayi sehingga menghambat pemeriksaa serologis.
Menetapkan status infeksi pada individu seronegatif.
Tes pada kelompok resiko tinggi sebelum terjadi serokonversi.
Tes konfirmasi untuk HIV-2 sebab sensitivasi ELISA untuk HIV -2 rendah
2. Cara tidak langsung yaitu dengan melihat resposn zat anti spesifik. Tes, misalnya :
ELISA, sensitivasinya tinggi (99,6-100%).namun,pemeriksaan ini cukup sulit,mahal, dan membutuhkan waktu sekitar 24 jam.mutlak diperlukan untuk konfirmasi hasil pemeriksaan ELISA positif.
Immunofluorescent assay (IFA)
Radioimmunopraeciptation assay (RIPA)

Diagnosis
1. Diagnosis dini infeksi HIV
Diagnosis dini ditegakkan melalui pemeriksaan laboratorium dengan petunjuk gejala klinis atau adanya perilaku beresiko tinggi. Untuk diagnosis HIV,yang lazim dipakai adalah ELISA, western blot, dan PCR.
2. Diagnosis AIDS
AIDS merupakan stadium akhir infeksi HIV.pasien dinyatakan sebagai AIDS bila dalam perkembangan infeksi HIV selanjutnya menunjukan infeksi dan kanker oprtunistik yang mengancam jiwa penderita (lihat kriteria kondisi yang di tetapkan sebagai AIDS oleh CDC,1993). Selain itu, termasuk juga ensefalopati, sindrom kelelhan yang berkaitan dengan AIDS dan hitungan CD4< 200/mm.

Comments